SEHAT ITU PENTING

Rabu, 23 Mei 2012

PENATALAKSANAAN GIGITAN ULAR BERBISA



Untuk menduga jenis ular yang menggiggit adalah ular berbisa atau ular tidak berbisa dapat dipakai rambu-rambu bertolak dari bentuk kepala ular dan luka bekas gigitan sebagai berikut:

Ciri-ciri ular berbisa: kepala segi tiga, dua gigi taring besar dirahang atas, dua luka gigitan utama akibat gigi taring.
Ciri-ciri ular tidak berbisa: bentuk kepala segi empat panjang, gigi taring kecil, bekas gigitan luka halus berbentuk lengkungan.




PATOFISIOLOGI



GAMBARAN KLINIS
Diagnosis gigitan ular berbisa tergantung pada keadaan bekas gigitan atau luka yang terjadi dan memberikan gejala lokal dan sistemik sebagai berikut:
  • Gejala lokal: edema, nyeri tekan pada luka gigitan, ekimosis (dalam 30 menit-24 jam).
  • Gejala sistemik: hipotensi, kelemahan otot, berkeringat, menggigil, mual, hipersalivasi, muntah, nyeri kepala, pandangan kabur.
  • Gejala khusus: hematotoksik, neurotoksik, kardiotoksik, sindrom kompartemen (edema tungkai dengan tanda-tanda 5Pà pain, pallor, paresthesia, paralysis, pulselesness).




KLASIFIKASI GIGITAN ULAR
Derajat
Venerasi
Luka
Nyeri
Edema/ eritema
Sistemik
0
0
+
+/-
<3 cm/ 12 jam
0
I
+/-
+
-
3-12 cm/ 12 jam
0
II
+
+
+++
12-25 cm/ 12 jam
+ neurotoksik, mual, pusing, syok
III
+
+
+++
>25 cm/ 12 jam
++ ptekhiae, syok, ekhimosis
IV
+++
+
+++
>ekstremitas
++ gagal ginjal akut, koma, perdarahan

Kepada setiap kasus gigitan ular perlu dilakukan:
  • Anamnesis lengkap.
  • Pemeriksaan fisik: status umum dan lokal serta perkembangannya setiap 12 jam.

PEMERIKSAAN PENUNJANG
  • Pemeriksaan darah: Hb, leukosit, trombosit, kreatinin, urea, elektrolit, waktu perdarahan, waktu pembekuan, waktu protrombin, fibrinogen, APTT, D-dimer, uji faal hepar, golongan darah, uji cocok silang.
  • Pemeriksaan urin: hematuria, glikosuria, proteinuria
  • EKG
  • Foto dada

PENATALAKSANAAN
Tujuannya adalah:
  • Menghalangi/ memperlambat absorbsi bisa ular
  • Menetralkan bisa ular yang sudah masuk kedalam sirkulasi darah
  • Mengatasi efek lokal dan sistemik

Tindakan penatalaksanaan:
1.     Sebelum penderita dibawa kepusat pengobatan, beberapa hal yany perlu diperhatikan:
§         Penderita diistirahatkan dalam posisi horizontal terhadap luka gigitan.
§         Jangan memanipulasi daerah gigitan.
§         Penderita dilarang berjalan dan meminum minuman yang mengandung alkohol.
§         Ikat daerah proksimal dan distal daerah gigitan.

2.     Setelah penderita tiba dipusat pengobatan, berikan terapi suportif sebagai berikut:
§         Penatalaksanaan jalan nafas
§         Penatalaksanaan fungsi pernafasan
§         Penatalaksanaan sirkulasi: beri infus cairan kristaloid
§         Beri pertolongan pertama pada luka gigitan: verban ketat dan luas diatas luka, imobilisasi dengan bidai
§         Ambil 5-10 mL darah untuk pemeriksaan lab darah. Periksa waktu pembekuan (jika >10 menità kemungkinan koagulopati)
§         Apus tempat gigitan dengan venom detection
§         Beri SABU (Serum Anti Bisa Ular), berasal dari serum kuda yang dikebalkan.

Imobilisasi dengan bidai


Teknik pemberian: 2 vial (1 vial= 5 mL) IV dalam 500 mL NaCl 0,9% atau dextrose 5% dengan kecepatan 40-80 tetes/ menit. Maksimal 100 mL (20 vial). Infiltrasi lokal pada luka tidak dianjurkan.

Indikasi SABU adalah adanya gejala venerasi sistemik dan edema hebat pada bagian luka.

Derajat 0 dan I: tidak diperlukan SABU. Lakukan evaluasi dalam 12 jam, jika derajat meningkat maka berikan SABU.
Derajat II: 3-4 vial SABU.
Derajat III: 5-15 SABU.
Derajat IV: berikan penambahan 6-8 vial SABU.

§         Pemberian suntikan anti-tetanus, atau bila korban pernah mendapatkan toksoid, maka diberikan satu dosis toksoid tetanus.
§         Pemberian suntikan penisilin kristal sebanyak 2 juta unit secara intramuskular.
§         Pemberian sedasi atau analgesik untuk menghilangkan rasa takut cepat mati/panik.





Referensi:
  • Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam FK UI edisi IV Jakarta mei 2007.
  • Sentra Informasi Keracunan Nasional Badan POM “Penatalaksanaan Keracunan akibat Gigitan Ular Berbisa”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar