SEHAT ITU PENTING

Senin, 17 September 2012

WUDU


(WUDU SEBAGAI SENJATA ORANG BERIMAN)



Berwudu tidak hanya membersihkan anggota badan yang tampak, tidak pula sekedar mencucikan tubuh beberapa hari sekali. Lebih dari itu, wudu membawa pengaruh psikis dan keluhuran jiwa yang sangat tinggi sebagai seorang muslim.
Secara umum, membasuh anggota badan yang sering terkena debu sangatlah penting untuk menjaga kesehatan. Sepanjang hari, bagian tubuh ini terkena berbagai mikroorganisme yang membahayakan. Berbagai mikroorganisme tersebut menyerang tubuh manusia melalui kulit dan bagian tubuh lainnya yang terbuka. Pada saat berwudu, berbagai mikroorganisme ini mengalami kelumpuhan total, apalagi jika pembasuhan disertai dengan pemijatan yang benar dan wudu yang sempurna.

Membasuh kedua tangan
Beberapa uji coba juga memberikan buikti kebenaran ilmiah bahwa kulit tangan seseorang yang tidak dibersihkan akan membawa banyak mikroba yang bermigrasi ke mulut atau hidung jika tidak dibersihkan. Karena itu, seseorang harus membasuh kedua tangan sebaik-baiknya ketika mulai berwudu.

Berkumur
Berkumur dapat menjaga mulut dan kerongkongan  dari peradangan. Berkumur juga menjaga kesehatan dan kebersihan gigi dan gusi dengan menghilangkan sisa-sisa makanan yang tertinggal setelah makan. Manfaat lainnya, berkumur dapat memperkuat otot-otot wajah dan menjaga wajah agar tetap segar dan berseri. Sebanyak 90% orang kehilangan giginya akibat tidak memerhatikan kebersihan gigi. Jika saja seseorang lebih memerhatikan kebersihan giginya, tentu tidak akan banyak gigi yang rusak dan tanggal sebelum waktunya. Tidak memerhatikan kebersihan rongga mulut juga dapat menimbulkanberbagai macam penyakit lainnya.

Memnasuh hidung
Berbagai riset dan penelitian ilmiah yang dilakukan beberapa tim medis dari Alexandia University menunjukkan bahwa mayoritas orang berwudu secara terus menerus, hidungnya terlihat bersih, bebas dari debu, dan mikroorganisme lainnya.

Membasuh wajah
Bermanfaat untuk menghilangkan debu dan berbagai bakteri serta mikroorganisme lain yang terkandung didalamnya. Hal tersebut juga bermanfaat untuk menghilangkan keringat dan membersihkan kulit dari materi-materi berminyak yang dikeluarkan oleh kelenjar kulit.

Membasuh kedua tangan
Pembasuhan kedua tangan hingga ke siku mempunyai beberapa manfaat yang positif. Selain dapat menghilangkan debu, bakteri dan mikroorganisme lain, membasuh kedua tangan juga dapat menghilangkan keringat dari permukaan kulit. Materi-materi berminyak yang dikeluarkan oleh kelenjar kulit juga dapat dibersihkan melalui kegiatan ini. Biasanya kedua tangan merupakan habitat yang sangat cocok untuk hidup dan berkembangnya bakteri.

Membasuh rambut dan telinga
Sama halnya dengan manfaat membasuh wajah, membasuh rambut dan telinga juga bermanfaat untuk menghilangkan debu dan berbagai bakteri serta mikroorganisme lain yang terkandung didalamnya.

Membasuh kedua kaki
Membasuh kedua kaki disertai pemijatan yang baik dapat membuat perasaan tenang dan rileks. Hal ini karena didalam kaki terdapat pembuluh balik yang mengalirkan darah ke jantung sehingga jika di pijat dapat merefleksikan seluruh organ tubuh. Hal ini merupakan salah satu rahasia dalam ketenangan dan kenyamanan setiap muslim yang melakukan wudu.

Berdasarkan hal tersebut, diketahui bahwa wudu beserta rukun-rukunnya telah mendahului bakteriologi. Pencegahan pertumbuhan dan perkembangan bakteri tercermin dalam praktik wudu dan mandi. Penjelasan ini juga membuktikan kebenaran dan kemukjizatan wudu yang disyariatkan dalam islam secara ilmiah.



Referensi:
Ensiklopedi Kemukjizatan Ilmiah dalam Al-Quran dan Sunah Jilid 2



Baca Juga:
Rahasia Gerakan Sholat 

Minggu, 09 September 2012

Bronkitis Akut




Defenisi
Menurut defenisi, bronkitis akut adalah suatu infeksi radang saluran pernapasan tanpa keterlibatan parenkim. Umumnya bronkitis akut disebabkan oleh virus, seperti RSV, koronavirus, rinovirus, influenza atau parainfluenza. Mikroorganisme lain yang dapat menyebabkan bronkitis kronik ini antara lain Mycobacterium pneumonia dan Clamydia (Junaidi, 2010; Ringel, 2012).
  
Patofisiologi
Bronkitis akut adalah suatu infeksi radang saluran pernapasan tanpa keterlibatan parenkim. Tidak ada penyakit paru yang mendasari penyakit bronkitis akut ini. Umumnya bronkitis akut disebabkan oleh virus, seperti RSV, koronavirus, rinovirus, influenza atau parainfluenza. Mikroorganisme lain yang dapat menyebabkan bronkitis kronik ini antara lain Mycobacterium pneumonia dan Clamydia. Mikroorganisme ini mengiritasi mukosa bronkus sehingga dapat menyebabkan batuk dan produksi sputum yang berlebihan. Penyakit ini berlangsung antara 5-15 hari (Junaidi, 2010; Ringel, 2012).

Klasifikasi
Bronkitis infeksiosa
Disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri. Serangan bronkitis berulang dapat terjadi pada perokok, penderita penyakit paru-paru, dan saluran pernapasan menahun. Infeksi berulang dapat terjadi akibat sinusitis kronis, bronkiektasis, alergi, pembesaran amandel, dan adenoid pada anak-anak (Junaidi, 2010).
Bronkitis iritatif
Bronkitis ini disebabkan oleh zat atau benda yang bersifat iritatif seperti debu, asap, polusi udara dan nitrogen dioksida serta tembakau dan rokok lainnya (Junaidi, 2010).

Gejala Klinis
Gejala yang dapat timbul antara lain (Corwin, 2009; Junaidi, 2010; Ringel, 2012):
  • Batuk berdahak
  • Sesak paroksismal
  • Suara serak
  • Sinkop/ muntah
  • Sakit kepala
  • Gangguan pengelihatan
  • Sering menderita infeksi pernapasan (misalnya flu)
Bronkitis infeksiosa sering kali dimulai dengan gejala seperti flu, yaitu hidung meler, lelah, menggigil, sakit punggung, sakit otot, demam ringan, dan nyeri tenggorokan. Awalnya batuk pada bronkitis tidak menggandung dahak, tetapi 1 hingga 2 hari kemudian akan mengeluarkan dahak berwarna putih atau kuning. Selanjutnya dahak akan bertambah banyak, berwarna kuning atau hijau. Sesak napas juga dapat terjadi jika saluran udara tersumbat. Sering pula ditemukan bunyi napas mengi, terutama setelah batuk. Pada bronkitis berat, setelah sebagian besar gejala lainnya membaik, kadang terjadi demam tinggi selama 3-5 hari dan batuk dapat menetap selama beberapa minggu. Pneumonia pun dapat terjadi (Junaidi, 2010).

Diagnosis
Diagnosis biasanya ditegakkan berdasarkan gejala, terutama dari adanya lendir. Pada pemeriksaan auskultasi akan terdengar bunyi ronki. Pemeriksaan lain yang umum dilakukan (Junaidi, 2010):
  • Tes fungsi paru
  • Analisa gas darah arteri
  • Foto rontgen dada

Penatalaksanaan
Untuk mengurangi demam dan rasa nyeri pada tubuh, pada penderita dewasa dapat diberikan aspirin atau acetaminophen, sedangkan untuk anak-anak sebaiknya hanya diberikan acetaminophen saja. Penderita disarankan beristirahat dan meminum banyak air. Antibiotik diberikan pada penderita yang gejalanya menunjukkan penyebabnya adalah bakteri (dahak berwarna kuning atau hijau dan demam tetap tinggi) dan penderita yang sebelumnya menderita penyakit paru-paru. Kepada penderita dewasa dapat diberikan trimetropim-sulfametoksazol, tetrasiklin, atau amoxicillin. Eritromisi diberikan diberikan jika dicurigai penyebab bakterinya adalah Mycoplasma pneumonia. Sedangkan kepada penderita anak-anak sebaiknya diberikan amoxicillin. Namun jika penyebabnya virus, antibiotic tidak diberikan. Lakukan pemeriksaan biakan dahak untuk membantu menentukan penggantian antibiotik. Jangan lupa pemberian ekspektoran untuk mengencerkan sputum (Corwin, 2009; Junaidi, 2010).




DAFTAR PUSTAKA

  1. Corwin, E. J., 2009. Buku Saku Patofisiologi. EGC: Jakarta.
  2. Junaidi, I., 2010. Penyakit Paru dan Saluran Napas. PT. Bhuana Ilmu Populer: Jakarta.
  3. Ringel, E., 2012. Buku Saku Hitam Kedokteran Paru. PT. Indeks: Jakarta.