SEHAT ITU PENTING

Senin, 30 Juli 2012

MAKANAN YANG HARUS DIHINDARI SAAT BERPUASA




Bagi anda yang sedang menjalankan ibadah puasa sebaiknya Anda memperhatikan pola makanan Anda saat berbuka dan sahur, karena ini dapat berdampak pada kenyamanan saat berpuasa dan dapat pula menyebaban daya tahan tubuh Anda menurun. Untuk menjaga kondisi tubuh saat berpuasa, asupan makanan saat berbuka dan sahur harus lah bergizi dan seimbang sehingga menjadikan tubuh tetap fit dan tidak lemas. Berikut ini akan dibahas “Pentingnya” menghindari beberapa jenis makanan disaat bepuasa serta akan dibahas pula beberapa jenis makanan yang baik saat dikonsumsi saat berpuasa.



Beberapa makanan dan minuman yang dapat dihindari saat Berpuasa:
  1. Makanan yang digoreng dengan minyak dalam jumlah banyak dan panas.
  2. Makanan dengan kadar lemak tinggi seperti kulit ayam, santan, jeroan, daging berlemak dll.
  3. Makanan yang mengandung cuka, terlalu pedas dan mengandung merica karena jenis makanan ini secara langsung dapat merusak dinding lambung.
  4. Takjil manis berlebihan, minuman bersoda, kopi dan minuman yang tingkat keasamannya cukup tinggi. Minuman ini dapat menimbulkan perut kembung karena soda mengandung gas dan nyeri lambung (magh) karena minuman asam dapat meningkatkan keasaman lambung sehingga dapat menimbulkan nyeri lambung.
  5. Hindari mengkonsumsi permen (terutama permen karet) dan merokok karena dapat meningkatkan keluarnya asam lambung.

Beberapa makanan dan minuman yang baik dikonsumsi saat berbuka dan Sahur:
  1. Minumlah minuman yang manis (jangan terlalu manis) dan hangat seperti teh hangat ataupun sirup hangat.
  2. Memakan beberapa biji kurma sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW.
  3. Awali berbuka dengan makanan yang ringan terlebih dahulu.
  4. Selain sayuran dan danging segar, makanan yang baik disantap pada saat berpuasa adalah makanan yang tidak mengandung bahan pengawet dan penyedap makanan.
  5. Perbanyak meminum air putih (8 gelas perhari) untuk mengganti cairan yang hilang pada saat berpuasa.
  6. Konsumsi vitamin.
  7. Konsumsi menu dengan karbohidrat kompleks yang banyak terkandung dalam gandum dan beras merah. Jenis makanan ini dapat menstabilkan gula darah dan membuat efek kenyang yang lebih lama.

Demikian ”Pentingnya” menilai makanan apa yang baik dan tidak baik dikonsumsi saat puasa. Disiplin mengkonsumsi makanan dan minuman yang baik pada saat puasa akan membuat kita tetap sehat dan bugar serta tidak cepat lemas.

Semoga bermanfaat...
Sumber:

Senin, 16 Juli 2012

NYERI HAID (DISMENORE)




Nyeri haid (Dismenore) atau yang disebut juga dengan Pra Menstrual Sindrom (PMS) timbul menjelang dan selama menstruasi. Ditandai dengan gejala kram pada perut bagian bawah. Gejala ini disebabkan karena tingginya produksi hormone prostaglandin. Walaupun tidak membahayakan, tetapi dismenore dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.

Dismenore primer adalah dismenore yang tidak disebabkan oleh kelainan organik atau penyakit lainnya. Ini biasanya timbul dalam 3 tahun pertama setelah menstruasi dan gejalanya berkurang seiring dengan bertambahnya usia.

Dismenore sekunder adalah dismenore yang disebabkan oleh kelainan organik, seperti endometriosis atau fibroma uteri. Dismenore sekunder menimbulkan gejala nyeri yang berat.

Fakta Dismenore
  • Nyeri pada dismenore dapat disertai mual, muntah, diare, berkeringat dingin, dan pusing.
  • Dapat mengganggu aktivitas sehari-hari terutama pada wanita dengan usia kurang dari 30 tahun.
  • Salah satu faktor resiko dismenore adalah onset pubertas dini (usia dibawah 11 tahun).
  • Para peneliti menemukan bahwa darah menstruasi wanita yang mengalami kram pada perut bagian bawah ternyata mengandung kadar prostaglandin yang tinggi.

Anjuran Bagi Wanita
  • Kompres bagian bawah perut dengan botol berisi air panas atau bantal panas khusus untuk meredakan nyari.
  • Minum banyak air, hindari konsumsi garam, dan minuman berkafein untuk mencegah pembengkakan dan retensi cairan.
  • Olahraga secara teratur bermanfaat untuk membantu mengurangi dismenore karena akan memicu dikeluarkannya hormon endofilin yang dinilai untuk meredakan rasa nyeri.
  • Makan makanan yang bergizi, kaya akan zat besi, kalsium, dan vitamin B kompleks. Jangan mengurangi jadwal makan.
  • Istirahat dan relaksasi dapat membantu meredakan nyeri.
  • Lakukan aktivitas yang dapat meredakan stress, misalnya yoga, pijat, atau meditasi untuk membantu meminimalkan rasa nyeri.
  • Pada saat berbaring telentang, tinggikan pososo pinggul melebihi posisi bahu untuk membantu meredakan gejala dismenore.
  • Untuk meredakan nyeri, dapat digunakan analgesik. Hubungi dokter apabila kondisi tidak membaik sesudah 48 jam.

Pilihan Terapi
  • Analgesik
o   Analgesik non opiat ringan, misalnya paracetamol, walaupun tidak memiliki aktivitas menghambat kerja prostaglandin, namun dapat membantu meredakan rasa nyeri dengan efek samping yang sedikit. Kombinasi antara paracetamol dan ibuprofen menghasilkan efek sinergis dalam menghilangkan nyeri sehingga dapat mengatasi nyeri dengan cepat.
o   Analgesik Anti-Inflamasi Non Steroid
Contoh: ibuprofen, aspirin, indometasin, asam mefenamat, piroksikam.
Dapat digunakan untuk meredakan gejala dismenore dengan jalan menghambat aktivitas enzim prostaglandin, yang merupakan penyebab utama nyeri haid. Efek samping dari obat ini adalah tinitus, iritasi lambung, dan tukak saluran cerna. Pemberian salisilat sebaiknya hati-hati pada wanita dengan usia dibawah 19 tahun.
  • Antispasmodik
Seperti alvarine, caroverine, fenoverine, homatropin, mebeverine, tiropramide dapat meredakan nyeri pada kasus dismenore yang disertai kram dan spasme lambung.
  • Estrogen dan Progesteron
Progesterone sebagai terapi tunggal atau terapi kombinasi dengan estrogen dalam bentuk obat kontrasepsi oral juga dapat digunakan untuk meredakan nyeri pada dismenore.
  • Suplemen
Multivitamin dan mineral, suplemen zat besi, kalsium, vitamin B kompleks.


Baca juga:  
ANALGESIK-ANTIPIRETIK, ANALGESIK ANTI-INFLAMASI NONSTEROID DAN OBAT GANGGUAN SENDI LAINNYA




Referensi:
MIMS Indonesia Petunjuk Konsultasi edisi 9

Vitamin C (Asam Askorbat)



Defisiensi vitamin C atau yang disebut dengan skorbut telah dikenal sejak tahun 1720. Penyakit ini dapat dicegah dengan pemberian sayur mayur atau buah-buahan yang mengandung vitamin C seperti jeruk dll.

Vitamin C bekerja sebagai suatu koenzim dan pada keadaan tertentu merupakan reduktor dan antioksidan. Vitamin ini dapat secara langsung atau tidak langsung memberikan elektron ke enzim yang membutuhkan ion-ion logam tereduksi, dan bekerja sebagai kofaktor untuk prolil dan lisil hidroksilase dalam biosintesis kolagen.

Khasiat yang terpenting adalah pada dosis terapeutis yang cukup tinggi berdaya antiviral kuat dan antibakteri, yang diperkirakan berdasarkan sifat antioksidan nya.

Kedokteran alternatif mengklaim bahwa vitamin C dapat menyembuhkan segala macam penyakit seperti kanker. Pemberian vitamin C dengan dosis besar (megadose) sampai 15 g per hari untuk mengobati berbagai macam penyakit tidak dapat diterima oleh kalangan dokter karena belum terdapat bukti ilmiah atau klinis yang kuat.

Farmakodinamik & Farmakokinetik
Penyerapan vitamin C di usus cepat dan hamper sempurna (90%) tetapi menurun pada dosis diatas 1000 mg. Distribusinya ke semua jaringan baik dengan kadar tertinggi di dalam kelenjar dan terendah didalam otot. Sebagian besar vitamin C terdapat pada korteks anak ginjal. Ekskresi melalui urin berlangsung terutama sebagai metabolit dehidronnya dan sedikit sebagai asam oksalat. 

Fungsi vitamin C adalah kompleks dan yang terpenting adalah pembentukan kolagen, yakni protein bahan penunjang utama dalam tulang dan jaringan ikat. Bila sintesa kolagen terganggu, maka mudah terjadi kerusakan pada dinding pembuluh darah sehingga sangat mudah terjadi perdarahan. 

Vitamin C juga berperan pada sintesa kortikosteroida dari kolesterol dalam anak ginjal. Vitamin C dapat meningkatkan respon besi, sedangkan pada vitamin B12 dapat memperlemah efeknya sehingga dapat terjadi defisiensi.

Kebutuhan Sehari
AKG (Angka Kecukupan Gizi) vitamin C adalah 35 mg untuk bayi dan akan meningkat sampai kira-kira 60 mg pada dewasa. Dosis pada defisiensi adalah 500-1000 mg perhari, pada bayi 100 mg per hari, profilaksis 100-1000 mg perhari.

Efek Samping
Vitamin C dengan dosis lebih dari 1000 mg per hari dapat menyebabkan diare, pembentukan batu ginjal, kegagalan kontrasepsi oral apabila dihentikan secara tiba-tiba. Menghentikan asupan vitamin C dosis tinggi secara tiba-tiba juga dapat menyebabkan rebound scorbut.

Vitamin C dan Glutation
Glutation adalah tripeptida yang dibentuk oleh tubuh dari glutamat, sintein dan glycin. Glutation merupakan antioksidan kuat dan berfungsi menetralkan radikal bebas ganas, baik diluar maupun didalam sel. Disamping itu juga berdaya mengikat logam berat dan sebagai zat penawar keracunan hati. Glutation juga dapat mereduksi vitamin C yang telah dipakai, yaitu dari dehidro-vitamin C kembali menjadi vitamin C yang berlangsung dengan cepat (recycling) sehingga dapat digunakan kembali.




Referensi
·         FARMAKOLOGI DAN TERAPI EDISI 5 PENERBIT FK UI JAKARTA 2009
·         OBAT-OBAT PENTING EDISI 6 PENERBIT PT. ELEX MEDIA KOMPUTINDO JAKARTA 2007