SEHAT ITU PENTING

Senin, 20 Februari 2012

OSTEOPOROSIS



Osteoporosis adalah penyakit tulang sistemik yang ditandai oleh penurunan densitas massa tulang dan perburukan mikroarsitektur tulang sehingga tulang menjadi rapuh dan mudah patah.

Osteoporosis dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu primer (tidak diketahui penyebabnya) dan sekunder (diketahui penyebabnya).


Faktor Resiko
·   Usia; tiap peningkatan 1 dekade risiko meninggkat 1,4-1,8 %
·  Genetik
o   perempuan > laki-laki
o   memiliki riwayat keluarga
·  Lingkungan
o   defisiensi kalsium
o   aktifitas fisik kurang
o   obat-obatan ( kortikosteroid, heparin, antikonvulsan, siklosporin)
o   merokok
o   alkohol
o   risiko terjatuh yang meningkat
·  Hormonal dan Penyakit Kronik
o   Defisiensi estrogen/ androgen
o   Tirotoksikosin
o   Hiperparatiroidisme
o   Hiperkortisolisme
o   Serosis hepatis
o   Gagal ginjal
o   Gastrektomi


Patofisiologi

Menopause menyebabkan:
·               Produksi estrogen menurun, akibatnya akan menyebabkan menurunnya produksi sitokin oleh bone marrow siromal cells dan sel-sel mononuklear yang berperan meningkatkan kerja osteoklas, sehingga osteoklas pun meningkat.
·               Absorbsi kalsium di usus menurun dan ekskresi kalsium di ginjal meningkat, menyebabkan hipokalsemia.
·               Resorpsi tulang meningkat.

Dari ketiga faktor inilah yang akan menyebabkan osteoporosis.


Gejala Klinis
·                Nyeri tulang
·                Nyeri spinal
·                Kelemahan otot
·                Fraktur kolum femoris
·                Kesemutan disekitar mulut dan ibu jari pada hipokalsemia
·                Fraktur pada trauma minimal
·                Penurunan tinggi badan

Pemeriksaan Penunjang
·   Pemeriksaan Biokimia tulang
Manfaat: prediksi kehilangan massa tulang, prediksi resiko fraktur, evaluasi efektifitas terapi.
·   Pemeriksaan Radiologis
Efektif untuk mencari adanya fraktur.
·   Pemeriksaan Densitas Massa Tulang (Densitometri)
Berfungsi untuk menilai kekuatan tulang dan resiko fraktur. Lebih akurat sehingga sering dilakukan.
·   Sonodensitometri
·   MRI
·   Biopsi Tulang


Penatalaksanaan
Kesadaran menghindari faktor-faktor resiko, disertai diet cukup dan olahraga sangatlah penting.
·   Pengobatan secara hormonal
o   Estrogen sebagai terapi
Pengobatan wanita postmenopause dengan estrogen akan menghentikan kehilangan tulang (perlindungan terhadap terjadinya osteoporosis) pada wanita usia 50-70 tahun. Estrogen dianggap dapat menghambat resorpsi tulang.
o   Estrogen dan Progesteron
Memiliki keuntungan bahwa dapat diberikan jangka panjangkarena efek terhadap endometrium sangat lemah, jarang terjadi perdarahan dan resiko keganasan hampir tidak ada.

·   Pengobatan non hormonal
Ø  Inhibitor penyerapan tulang
o   Kalsitonin
Merupakan terapi alternatif pada wanita yang tidak merespon terhadap estrogen.
o   Bifosfonat
o   Kalsium
Dosis minimal 800 mg/ hari untuk dewasa. Kebutuhan bertambah pada anak-anak, remaja, ibu hamil, ibu menyusui dan usia tua.
Ø  Stimulasi pembentukan tulang
o   Fluorida
Menstimulasi osteoblas dan meningkatkan massa tulang.
o   Anabolik steroid
Dapat meningkatkan massa tulang pada osteoporosis.


Komplikasi dan Prognosa
Komplikasi: tinggi badan menurun, posisi badan sedikit membongkok, fraktur atau terak pada tulang, tidak mampu berjalan sendiri.
Prognosa: bila massa tulang baik, prognosa baik.



Dikutip dari: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam FK UI Edisi IV

Tidak ada komentar:

Posting Komentar