SEHAT ITU PENTING

Selasa, 07 Februari 2012

KANKER CERVIX


Etiologi
Penyebab utamanya adalah Human Papiloma Virus (HPV) tipe 16 dan 18. Faktor resikonya adalah:
-      Insiden tinggi pada mereka yang sudah menikah
-      Koitus pertama kali pada usia muda (<16 tahun)
-      Jarak persalinan terlalu dekat
-      Kebersihan seksual yang rendah
-      Sering bergonta ganti pasangan
-      Sering ditemukan pada suaminya yang belum di sirkum sisi
-      Kebiasaan merokok dan meminum alkohol


Deteksi Dini
Deteksi dini kanker serviks ini adalah melakukan skrining secara teratur satu tahun sekali (bagi yang sudah menikah) untuk mengetahui lesi prekanker.skrining yang dilakukan adalah antara lain:
-      Pap smear
-      Inspeksi visual dengan asam asetat (VIA)
-      Lugol’s iodine
-      HPV – hybrid capture


Cara Melakukan Pap Smear
         Persiapan
Spekulum terdiri dari dua daun yang dimasukkan dalam keadaan tertutup dan kemudian dibuka dengan menekan mekanisme pegangannya. Dinding vagina dipisahkan oleh kedua daun spekulum, sehingga dapat tercapai visualisasi vagina dan serviks secara memadai.
Spekulum direndam dengan air hangat dengan tujuan agar menyamakan dengan suhu tubuh pasien.

         Teknik
Pemeriksa menggunakan jari telunjuk dan tengah tangan kiri untuk memisahkan labia dan menekan perineum.
Spekulum (masih tertutup) dipegang dengan tangan kanan dimasukkan secara miring dengan perlahan-lahan kedalam introitus diatas jari-jari tangan kiri.


         Inspeksi Serviks
Spekulum dimasukkan sejauh mungkin kedalam vagina. Jika spekulum sudah dimasukkan, spekulum diputar keposisi transversal dengan pegangannya sekarang mengarah ke bawah dan dibuka dengan perlahan-lahan. Dengan daun-daun terbuka, dinding vagina dan serviks dapat divisualisasikan. Serviks harus berada di dalam daun-daun spekulum.

         Apusan Pap Smear
Diperoleh dengan memakai spatula kayu yang dimasukkan melalui spekulum. Ujung spatula yang lebih panjang dimasukkan kedalam orifisium eksterna serviks. Spatula kemudian diputar 360 derajat sambil mengerok sel-sel dari orifisium eksterna serviks.

Hasil kemudian dihapuskan diatas slide kaca dan difiksasi baik dengan memasukkannya kedalam larutan yang mengandung campuran sama banyak 95% metil alkohol dan eter atau dengan menyemprotkan fiksasi yang mengering dengan cepat.


Diagnosis
Gejala kanker cerviks:
-      keputihan yang semakin lama semakin berbau busuk
-      Perdarahan pada saat koitus (perdarahan kontak)
-      Perdarahan di luar koitus (perdarahan spontan)
-      Anemia
-      Rasa nyeri

Stage kanker serviks menurut metode TNM (Tumor, Lipnod, Metastasis):
Tis      : karsinoma in situ (karsinoma preinvasif)
T1      : kanker terbatas pada serviks uteri
T2      : invasi kanker melebihi uterus, tetapi belum mencapai dinding pelvis atau belum menginvasi sepertiga bawah vagina
T3      : kanker ekspansi ke dinding pelvis dan atau mengenai sepertiga vagina dan atau menimbulkan hidronefrosis atau gagal ginjal
T4      : kanker menginvasi mukosa buli-buli atau rektum dan atau melebihi pelvis minor

N0      : tanpa metastasis ke kelenjar limf regional
N1      : dengan metastasis ke kelenjar limf regional

M0     : tanpa metastasi jauh
M1     : dengan metastasis jauh


Penatalaksanaan
         Pada tingkat klinis (KIS) tidak dibenarkan dilakukan elektrokoagulasi, bedah krio atau dengan sinar laser, kecuali bila yang menangani seorang ahli dan penderita masih muda dan belum memiliki anak. Bila penderita cukup tua atau sudah memiliki cukup anak, dapat dilakukan histerektomi sederhana agar penyakit tidak kambuh.
         Pada tingkat klinik 1a, penanganan dilakukan seperti pada penanganan KIS.
         Pada klinik 1b, 1b occ, dan 2a dilakukan histerektomi radikal dengan limfadenektomi panggul. Pasca bedah dilakukan penyinaran.
         Pada tingkat 2b, 3, dan 4 tidak dibenarkan dilakukan tindakan bedah, untuk ini primer adalah radioterapi. Sebaiknya kasus dengan karsinoma serviks secepatnya dikirim ke pusat penanganan kanker, dimana tempat berkumpulnya para pakar onkologi yang berpengalaman dan tersedia sarana yang lengkap.


Komplikasi
Kegagalan faal ginjal (CNF= Chronic Renal Failure) terjadi akibat infiltrasi tumor ke ureter sebelum memasuki kandung kemih, yang menyebabkan obstruksi total.


Prognosa
Menurut Angka Ketahanan Hidup (AKH) 5 tahun:
-      stage 0: hampir 100 persen
-      stage 1: 70-85 persen
-      stage 2: 40-60 persen
-      stage 3: 30-40 persen
-      stage 4: < 10 persen



Sumber : 
  • Ilmu Kandungan. ed: 2, cet 7. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo, 2009.
  • Buku Ajar Patologi Robbins. ed: 7. Jakarta: EGC, 2007.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar