Etiologi
Penyebab
utamanya adalah Human Papiloma Virus (HPV) tipe 16 dan 18. Faktor resikonya
adalah:
-
Insiden
tinggi pada mereka yang sudah menikah
-
Koitus pertama kali pada usia muda (<16 tahun)
-
Jarak persalinan terlalu dekat
-
Kebersihan seksual yang rendah
-
Sering bergonta ganti pasangan
-
Sering ditemukan pada suaminya yang belum di sirkum sisi
-
Kebiasaan merokok dan meminum alkohol
Deteksi Dini
Deteksi dini kanker serviks ini
adalah melakukan skrining secara teratur satu tahun sekali (bagi yang sudah
menikah) untuk mengetahui lesi prekanker.skrining yang dilakukan adalah antara
lain:
-
Pap smear
-
Inspeksi visual dengan asam asetat (VIA)
-
Lugol’s iodine
-
HPV – hybrid capture
Cara Melakukan Pap Smear
•
Persiapan
Spekulum terdiri dari dua daun yang
dimasukkan dalam keadaan tertutup dan kemudian dibuka dengan menekan mekanisme
pegangannya. Dinding vagina dipisahkan oleh kedua daun spekulum, sehingga dapat
tercapai visualisasi vagina dan serviks secara memadai.
Spekulum direndam dengan air hangat
dengan tujuan agar menyamakan dengan suhu tubuh pasien.
•
Teknik
Pemeriksa menggunakan jari telunjuk
dan tengah tangan kiri untuk memisahkan labia dan menekan perineum.
Spekulum (masih
tertutup) dipegang dengan tangan kanan dimasukkan secara miring dengan
perlahan-lahan kedalam introitus diatas jari-jari tangan kiri.
•
Inspeksi
Serviks
Spekulum dimasukkan sejauh mungkin
kedalam vagina. Jika spekulum sudah dimasukkan, spekulum diputar keposisi
transversal dengan pegangannya sekarang mengarah ke bawah dan dibuka dengan
perlahan-lahan. Dengan daun-daun terbuka, dinding vagina dan serviks dapat
divisualisasikan. Serviks harus berada di dalam daun-daun spekulum.
•
Apusan
Pap Smear
Diperoleh dengan memakai spatula kayu
yang dimasukkan melalui spekulum. Ujung spatula yang lebih panjang dimasukkan
kedalam orifisium eksterna serviks. Spatula kemudian diputar 360 derajat sambil
mengerok sel-sel dari orifisium eksterna serviks.
Hasil kemudian dihapuskan diatas slide kaca dan difiksasi baik dengan memasukkannya kedalam larutan yang mengandung campuran sama banyak 95% metil alkohol dan eter atau dengan menyemprotkan fiksasi yang mengering dengan cepat.
Diagnosis
Gejala
kanker cerviks:
-
keputihan
yang semakin lama semakin berbau busuk
-
Perdarahan pada saat koitus (perdarahan kontak)
-
Perdarahan di luar koitus (perdarahan spontan)
-
Anemia
-
Rasa nyeri
Stage kanker serviks menurut metode
TNM (Tumor, Lipnod, Metastasis):
Tis :
karsinoma in situ (karsinoma preinvasif)
T1 :
kanker terbatas pada serviks uteri
T2 :
invasi kanker melebihi uterus, tetapi belum mencapai dinding pelvis atau belum
menginvasi sepertiga bawah vagina
T3 :
kanker ekspansi ke dinding pelvis dan atau mengenai sepertiga vagina dan atau
menimbulkan hidronefrosis atau gagal ginjal
T4 :
kanker menginvasi mukosa buli-buli atau rektum dan atau melebihi pelvis minor
N0 :
tanpa metastasis ke kelenjar limf regional
N1 :
dengan metastasis ke kelenjar limf regional
M0 :
tanpa metastasi jauh
M1 :
dengan metastasis jauh
Penatalaksanaan
•
Pada tingkat klinis (KIS) tidak dibenarkan dilakukan
elektrokoagulasi, bedah krio atau dengan sinar laser, kecuali bila yang
menangani seorang ahli dan penderita masih muda dan belum memiliki anak. Bila
penderita cukup tua atau sudah memiliki cukup anak, dapat dilakukan
histerektomi sederhana agar penyakit tidak kambuh.
•
Pada
tingkat klinik 1a, penanganan dilakukan seperti pada penanganan KIS.
•
Pada
klinik 1b, 1b occ, dan 2a dilakukan histerektomi radikal dengan limfadenektomi
panggul. Pasca bedah dilakukan penyinaran.
•
Pada
tingkat 2b, 3, dan 4 tidak dibenarkan dilakukan tindakan bedah, untuk ini
primer adalah radioterapi. Sebaiknya kasus dengan karsinoma serviks secepatnya
dikirim ke pusat penanganan kanker, dimana tempat berkumpulnya para pakar
onkologi yang berpengalaman dan tersedia sarana yang lengkap.
Komplikasi
Kegagalan faal ginjal (CNF= Chronic
Renal Failure) terjadi akibat infiltrasi tumor ke ureter sebelum memasuki
kandung kemih, yang menyebabkan obstruksi total.
Prognosa
Menurut Angka Ketahanan Hidup (AKH)
5 tahun:
-
stage 0: hampir 100 persen
-
stage 1: 70-85 persen
-
stage 2: 40-60 persen
-
stage 3: 30-40 persen
-
stage 4: < 10 persen
Sumber :
Sumber :
- Ilmu Kandungan. ed: 2, cet 7. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo, 2009.
- Buku Ajar Patologi Robbins. ed: 7. Jakarta: EGC, 2007.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar