Defisiensi
vitamin C atau yang disebut dengan skorbut telah dikenal sejak tahun 1720.
Penyakit ini dapat dicegah dengan pemberian sayur mayur atau buah-buahan yang
mengandung vitamin C seperti jeruk dll.
Vitamin
C bekerja sebagai suatu koenzim dan pada keadaan tertentu merupakan reduktor
dan antioksidan. Vitamin ini dapat secara langsung atau tidak langsung
memberikan elektron ke enzim yang membutuhkan ion-ion logam tereduksi, dan
bekerja sebagai kofaktor untuk prolil dan lisil hidroksilase dalam biosintesis
kolagen.
Khasiat
yang terpenting adalah pada dosis terapeutis yang cukup tinggi berdaya
antiviral kuat dan antibakteri, yang diperkirakan berdasarkan sifat antioksidan
nya.
Kedokteran
alternatif mengklaim bahwa vitamin C dapat menyembuhkan segala macam penyakit
seperti kanker. Pemberian vitamin C dengan dosis besar (megadose) sampai 15 g
per hari untuk mengobati berbagai macam penyakit tidak dapat diterima oleh
kalangan dokter karena belum terdapat bukti ilmiah atau klinis yang kuat.
Farmakodinamik & Farmakokinetik
Penyerapan
vitamin C di usus cepat dan hamper sempurna (90%) tetapi menurun pada dosis
diatas 1000 mg. Distribusinya ke semua jaringan baik dengan kadar tertinggi di
dalam kelenjar dan terendah didalam otot. Sebagian besar vitamin C terdapat
pada korteks anak ginjal. Ekskresi melalui urin berlangsung terutama sebagai
metabolit dehidronnya dan sedikit sebagai asam oksalat.
Fungsi
vitamin C adalah kompleks dan yang terpenting adalah pembentukan kolagen, yakni
protein bahan penunjang utama dalam tulang dan jaringan ikat. Bila sintesa
kolagen terganggu, maka mudah terjadi kerusakan pada dinding pembuluh darah
sehingga sangat mudah terjadi perdarahan.
Vitamin
C juga berperan pada sintesa kortikosteroida dari kolesterol dalam anak ginjal.
Vitamin C dapat meningkatkan respon besi, sedangkan pada vitamin B12 dapat
memperlemah efeknya sehingga dapat terjadi defisiensi.
Kebutuhan Sehari
AKG (Angka Kecukupan Gizi)
vitamin C adalah 35 mg untuk bayi dan akan meningkat sampai kira-kira 60 mg
pada dewasa. Dosis pada defisiensi adalah 500-1000 mg perhari, pada bayi 100 mg
per hari, profilaksis 100-1000 mg perhari.
Efek Samping
Vitamin
C dengan dosis lebih dari 1000 mg per hari dapat menyebabkan diare, pembentukan
batu ginjal, kegagalan kontrasepsi oral apabila dihentikan secara tiba-tiba.
Menghentikan asupan vitamin C dosis tinggi secara tiba-tiba juga dapat
menyebabkan rebound scorbut.
Vitamin C dan Glutation
Glutation
adalah tripeptida yang dibentuk oleh tubuh dari glutamat, sintein dan glycin.
Glutation merupakan antioksidan kuat dan berfungsi menetralkan radikal bebas
ganas, baik diluar maupun didalam sel. Disamping itu juga berdaya mengikat
logam berat dan sebagai zat penawar keracunan hati. Glutation juga dapat
mereduksi vitamin C yang telah dipakai, yaitu dari dehidro-vitamin C kembali menjadi vitamin C yang berlangsung
dengan cepat (recycling) sehingga dapat digunakan kembali.
Referensi
·
FARMAKOLOGI
DAN TERAPI EDISI 5 PENERBIT FK UI JAKARTA 2009
·
OBAT-OBAT
PENTING EDISI 6 PENERBIT PT. ELEX MEDIA KOMPUTINDO JAKARTA 2007
Tidak ada komentar:
Posting Komentar