SEHAT ITU PENTING

Minggu, 10 Juni 2012

DISLIPIDEMIA



Dislipidemia adalah keadaan dimana kadar lemak didalam darah meningkat sampai diatas batas normal. Lemak yang mengalami peningkatan ini meliputi kolesterol, trigliserida  atau kombinasi keduanya. Kolesterol merupakan suatu elemen esensial yang terdapat dalam semua membran sel manusian dan merupakan komponen structural dari hormon steeroid dan asam empedu. Trigliserida merupakan komponen lemak yang penting untuk transfer energi dari makanan ke sel-sel tubuh.

Lipid dan Lipoprotein
Didalam tubuh kita ditemukan 3 jenis lipid yaitu kolesterol, trigliserid, dan fosfolipid. Oleh karena sifat lipid yang susah larut dalam lemak, maka perlu dibuat bentuk yang terlarut. Untuk itu perlu dibentuk suatu zat pelarut yaitu suatu protein yang dikenal dengan nama apolipoprotein atau apoprotein.

Pada manusia dapat dibedakan 6 jenis lipoprotein yaitu high-density lipoprotein (HDL) dikenal juga sebagai kolesterol baik, low-density lipoprotein (LDL) dikenal juga sebagai kolesterol jahat, intermediate-density lipoprotein (IDL), very low density lipoprotein (VLDL), kilomikron, dan lipoprotein a kecil.

Metabolisme Lipoprotein
Mekanisme lipoprotein dapat dibagi atas tiga jalur yaitu jalur metabolisme eksogen, jalur metabolisme endogen, dan jalur reverse cholesterol transport. Jalur eksogen dan endogen berhubungan dengan metabolisme kolesterol LDL dan trigliserid, sedangkan jalur reverse cholesterol transport khusus mengenai metabolisme kolesterol HDL.

Klasifikasi Dislipidemia dan Kadar Lipid Normal
Klasifikasi dislipidemia dapat berdasarkan atas primer yang tidak jelas sebabnnya dan sekunder yang mempunyai penyakit dasar seperti pada sindroma nefrotik, diabetes melitus, hipotiroidisme.

Kapan disebut lipid normal sebenarnya sulit di patokkan pada satu angka, oleh karena normal untuk seseorang belum tentu normal untuk orang lain yang disertai faktor resiko koroner multiple. Walaupun demikian, National Cholesterol Education Program Adult Panel III (NCEP-ATP III) telah membuat satu batasan yang dapat dipakai secara umum tanpa melihat faktor resiko koroner seseorang.

Kadar Lipid Serum Normal
Kolesterol total:
<200                                                                   optimal
200-239                                                                                                                                                            diinginkan
>240                                                                   tinggi

Kolesterol LDL:
<100                                                                   optimal
100-129                                                                                                                                                            mendekati optimal
130-159                                                                                                                                                            diinginkan
160-189                                                                                                                                                            tinggi
>190                                                                   sangat tinggi

Kolesterol HDL:
<40                                                                    rendah
>40                                                                    tinggi

Trigliserid:
<150                                                                   optimal
150-199                                                                                                                                                            diinginkan
200-499                                                                                                                                                            tinggi
>500                                                                   sangat tinggi

Obat Untuk Dislipidemia
  • Bile Acid Sequestrans
Terdapat 3 jenis obat yaitu cholestyramin, colestipol, dan colesevelam. Cara kerja nya menghambat sirkulasi enterohepatik asam empedu dan meningkatkan sintesis asam empedu dan reseptor LDL. Untuk dosis kolestiramin adalah 8-16 g/ hari dua atau tiga kali pemberian. Dosis colestipol 10-20 gr/ hari dua atau tiga kali pemberian. 6,5 g/ hari untuk colesevelam. Efek samping dari obat ini berupa obstipasi, mual dan perut tidak enak.
  • HMG-CoA Reductase Inhibitor
Pada saat ini telah dipasarka 6 jenis yaitu lofastatin (dosis 10-80 mg/ dl), simvastatin (dosis 10-40 mg/ dl), pravastatin (dosis 5-40 mg/ dl), fluvastatin (20-40 mg/ dl), atrovastatin (10-80 mg/ dl), dan rosuvastatin (dosis 10-20 mg/ dl). Cara kerjanya menurunkan sintesis kolesterol dan meningkaykan reseptor LDL. Efek samping berupa gangguan fungsi hati dan miositis.
  • Derivat Asam Fibrat
Cara kerja nya meningkatkan LPL dan hidrolisis TG, menurunkan sintesis VLDL dan meningkatkan katabolisme LDL. Sediaan nya Gemfibrozil (dosis 600-1200 mg) dan fenofibrat (dosis 160 mg). Efek samping nya berupa mual, gangguan fungsi hati, miosis.
  • Asam nikotinik
Cara kerja nya menurunkan sintesis VLDL dan LDL. Sediaannya Niasin 50-100 mg 3 kali pemberian, kemudian ditingkatkan 1-2,5 g tiga kali pemberian. Misalnya selama seminggu 375 mg/ hari kemudian ditingkatkan secara bertahap sampai mencapai dosis maksimal sekitar 1500-2000 mg/ hari. Efek samping berupa flushing, takikardia, gatal, mual, diare, hiperurisemia, ulkus peptik, intoleransi glukosa, dan gangguan fungsi hati.
  • Ezatimibe
Cara kerja nya menurunkan absorbsi kolesterol di usus halus. Dosis 10 mg/ hari. Efek samping sakit kepala, nyeri perut, dan diare.
  • Asam lemak omega 3
Cara kerja menurunkan sintesis VLDL. Dosis obat tergantung dari jenis kombinasi asam lemak. Contoh Maxepa yang terdiri atas 18% asam eicosapentaenoic dan 12% asam docasahexaenoic diberikan dengan dosis 10 capsul sehari. Efek samping mual.

Penatalaksanaan
Dianjurkan agar pada semua pasien dislipidemia harus dimuali dengan pengobatan non-farmakologis terlebih dahulu baru dilanjutkan dengan pemberian obat penurun lipid. Pada umumnya pengobatan non-farmakologis dilakukan selama 3 bulan sebelum memutuskan untuk memberikan pengobatan farmakologis.

Penatalaksanaan Non-farmakologis
  • Berhenti merokok
  • Jalani diet rendah kalori, kurangi asupan lemak total dan kolesterol
  • Hindari makanan yang berkadar gula tinggi
  • Gunakan minyak jenuh tunggal, misalnya minyak kanola atau minyak zaitun untuk memasak makanan.
  • Konsumsi buah dan sayuran sebanyak 5 porsi atau lebih setiap hari dapat mencukupi kebutuhan tubuh akan vitamin esensial dan serat.
  • Batasi konsumsi garam sebanyak <6 g/ hari. Untuk penyakit hipertensi dan jantung koroner <3 g/ hari.
  • Konsumsi vitamin antioksidan (A, C, E)
  • Hindari minuman beralkohol
  • Berolahraga secara teratur
  • Turunkan BB yang berlebih
  • Makanlah makanan yang banyak mengandung asam lemak omega 3

Penatalaksanaan Farmakologis
NCEP-ATP III menganjurkan sebagai obat pilihan pertama adalah golongan HMG-CoA reductase inhibitor. Penatalaksanaan pada DM tipe 2 dan sindroma metabolik tidak banyak berbeda dengan dislipidemia. Perbedaan utamanya adalah pada semua pasien DM kadar kolesterol LDL harus <100 mg/ dl.




Referensi:
  • MIMS Indinesia Petunjuk Konsultasi edisi 9, 2009.
  • Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam FK UI edisi IV, Jakarta: 2007.