SEHAT ITU PENTING

Kamis, 23 Februari 2012

VAGINOSIS BAKTERIAL



Epidemiologi
Frekuensi bergantung pada tingkat social ekonomi penduduk. Pernah disebutkan bahwa 50% wanita aktif seksual terkena infeksi G. vaginalis, tetapi hanya sedikit yang menimbulkan gejala.


Bakteriologi G. Vaginalis

Gardnerella vaginalis tidak mempunyai kapsul, tidak bergerak, berbentuk batang gram negatif atau variabel-gram. Kuman ini bersifat anaerob fakultatif, dengan produk akhir utama berupa asam asetat. Untuk pertumbuhannya dibutuhkan tiamin, riboflavin, niasin, asam folat, biotin, purin dan pirimidin.







Patogenesis
Patogenesis V.B sampai sekarang masih belum jelas. Sampai 50% wanita sehat, ditemukan kolonisasi G. vaginalis dalam vagina dalam jumlah sedikit sehingga hal ini menunjukkan bahwa kuman tersebut termasuk flora normal dalam vagina.

G. vaginalis melekat pada sel-sel epitel vagina in vitro, kemudian menambah deskuamasi sel epitel vagina sehingga terjadi perlekatan duh tubuh pada dinding vagina.
Sekret vagina pada V.B berisi beberapa amin termasuk di dalamnya putresin, kadaverin, metilamin, isobutilamin, fenetilamin, histamin, dan tiramin.
Dapat terjadi simbiosis antara G. vaginalis sebagai pembentuk asam amino dan kuman anaerob beserta bakteri fakultatif dalam vagina yang mengubah asam amino menjadi amin sehingga menaikkan pH sekret vagina sampai suasana yang menyenangkan bagi pertumbuhan G. vaginalis.
Beberapa amin diketahui menyebabkan iritasi kulit dan menambah pelepasan sel epitel dam menyebabkan duh tubuh yang keluar dari vagina berbau.


Gejala Klinis
·                Berbau tidak enak (amis).
·                Bau lebih menusuk setelah melakukan hubungan seksual.
·                Daah menstruasi berbau abnormal.
·                Gatal, rasa terbakar.
·                Kemerahan dan edema pada vulva.
·                Nyeri abdomen dan nyeri pada saat BAK jarang terjadi.
·                Duh tubuh vagina bertambah, warna abu-abu homogen.
·                pH sekret 4,5-5,5.


Diagnosis
Dapat ditegakna berdasarkan:
·                Duh tubuh vagina berwarna abu-abu, homogen dan berbau
·                Pada sediaan basah sekret vagina terlihat leukosit sedikit atau tidak ada, sel epitel banyak. Adanya sel epitel vagina yang granular diliputi oleh kokobasil sehingga batas sel tidak jelas, yang disebut clue cells.
·                Tes amin, bau amin setelah diteteskan 1 tetes larutan KOH 10% pada sekter vagina.
·                pH vagina 4,5-5,5.
·                pemeriksaan biakan.


Pengobatan
·                Metronidazole dengan dosis 2 x 500 mg/ hari selama 7 hari
·                Tinidazole dengan dosis 2 x 500 mg/ hari selama 5 hari
·                Ampisilin atau amoksisilin dengan dosis 4 x 500 mg/ hari selama 5 hari
·                Klindamisin dengan dosis 2 x 300 mg/ hari selama 7 hari

Baca Juga:
ANTIBIOTIKA 



Referensi: Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin, Ed: 6, Fk UI, Jakarta: 2010

Senin, 20 Februari 2012

OSTEOPOROSIS



Osteoporosis adalah penyakit tulang sistemik yang ditandai oleh penurunan densitas massa tulang dan perburukan mikroarsitektur tulang sehingga tulang menjadi rapuh dan mudah patah.

Osteoporosis dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu primer (tidak diketahui penyebabnya) dan sekunder (diketahui penyebabnya).


Faktor Resiko
·   Usia; tiap peningkatan 1 dekade risiko meninggkat 1,4-1,8 %
·  Genetik
o   perempuan > laki-laki
o   memiliki riwayat keluarga
·  Lingkungan
o   defisiensi kalsium
o   aktifitas fisik kurang
o   obat-obatan ( kortikosteroid, heparin, antikonvulsan, siklosporin)
o   merokok
o   alkohol
o   risiko terjatuh yang meningkat
·  Hormonal dan Penyakit Kronik
o   Defisiensi estrogen/ androgen
o   Tirotoksikosin
o   Hiperparatiroidisme
o   Hiperkortisolisme
o   Serosis hepatis
o   Gagal ginjal
o   Gastrektomi


Patofisiologi

Menopause menyebabkan:
·               Produksi estrogen menurun, akibatnya akan menyebabkan menurunnya produksi sitokin oleh bone marrow siromal cells dan sel-sel mononuklear yang berperan meningkatkan kerja osteoklas, sehingga osteoklas pun meningkat.
·               Absorbsi kalsium di usus menurun dan ekskresi kalsium di ginjal meningkat, menyebabkan hipokalsemia.
·               Resorpsi tulang meningkat.

Dari ketiga faktor inilah yang akan menyebabkan osteoporosis.


Gejala Klinis
·                Nyeri tulang
·                Nyeri spinal
·                Kelemahan otot
·                Fraktur kolum femoris
·                Kesemutan disekitar mulut dan ibu jari pada hipokalsemia
·                Fraktur pada trauma minimal
·                Penurunan tinggi badan

Pemeriksaan Penunjang
·   Pemeriksaan Biokimia tulang
Manfaat: prediksi kehilangan massa tulang, prediksi resiko fraktur, evaluasi efektifitas terapi.
·   Pemeriksaan Radiologis
Efektif untuk mencari adanya fraktur.
·   Pemeriksaan Densitas Massa Tulang (Densitometri)
Berfungsi untuk menilai kekuatan tulang dan resiko fraktur. Lebih akurat sehingga sering dilakukan.
·   Sonodensitometri
·   MRI
·   Biopsi Tulang


Penatalaksanaan
Kesadaran menghindari faktor-faktor resiko, disertai diet cukup dan olahraga sangatlah penting.
·   Pengobatan secara hormonal
o   Estrogen sebagai terapi
Pengobatan wanita postmenopause dengan estrogen akan menghentikan kehilangan tulang (perlindungan terhadap terjadinya osteoporosis) pada wanita usia 50-70 tahun. Estrogen dianggap dapat menghambat resorpsi tulang.
o   Estrogen dan Progesteron
Memiliki keuntungan bahwa dapat diberikan jangka panjangkarena efek terhadap endometrium sangat lemah, jarang terjadi perdarahan dan resiko keganasan hampir tidak ada.

·   Pengobatan non hormonal
Ø  Inhibitor penyerapan tulang
o   Kalsitonin
Merupakan terapi alternatif pada wanita yang tidak merespon terhadap estrogen.
o   Bifosfonat
o   Kalsium
Dosis minimal 800 mg/ hari untuk dewasa. Kebutuhan bertambah pada anak-anak, remaja, ibu hamil, ibu menyusui dan usia tua.
Ø  Stimulasi pembentukan tulang
o   Fluorida
Menstimulasi osteoblas dan meningkatkan massa tulang.
o   Anabolik steroid
Dapat meningkatkan massa tulang pada osteoporosis.


Komplikasi dan Prognosa
Komplikasi: tinggi badan menurun, posisi badan sedikit membongkok, fraktur atau terak pada tulang, tidak mampu berjalan sendiri.
Prognosa: bila massa tulang baik, prognosa baik.



Dikutip dari: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam FK UI Edisi IV

Kamis, 09 Februari 2012

RAHASIA GERAKAN SHOLAT



Sering kita melaksanakan Sholat tetapi mungkin sebagian besar dari kita tidak tahu apa rahasia dibalik gerakan sholat bagi kesehatan.
Berikut penjelasannya:

TAKBIRATUL IHRAM
Manfaat: Gerakan ini melancarkan aliran darah, getah bening (limfe) dan kekuatan otot lengan. Posisi jantung di bawah otak memungkinkan darah mengalir lancar ke s! eluruh tubuh. Saat mengangkat kedua tangan, otot bahu meregang sehingga aliran darah kaya oksigen menjadi lancar. Kemudian kedua tangan didekapkan di depan perut atau dada bagian bawah. Sikap ini menghindarkan dari berbagai gangguan persendian, khususnya pada tubuh bagian atas.

RUKUK
Manfaat: Postur ini menjaga kesempurnaan posisi dan fungsi tulangbelakang (corpus vertebrae) sebagai penyangga tubuh dan pusat syaraf. Posisi jantung sejajar dengan otak, maka aliran darah maksimal pada tubuh bagian tengah. Tangan yang bertumpu di lutut berfungsi relaksasi bagi otot-otot bahu hingga ke bawah. Selain itu, rukuk adalah latihan kemih untuk mencegah gangguan  prostat.

I’TIDAL
Manfaat: I’tidal adalah variasi postur setelah rukuk dan sebelum sujud. Gerak berdiri bungkuk berdiri sujud merupakan latihan pencernaan yang baik. Organ organ pencernaan di dalam perut mengalami pemijatan dan pelonggaran secara bergantian. Efeknya, pencernaan menjadi lebih lancar.

SUJUD
Manfaat: Aliran getah bening dipompa ke bagian leher dan ketiak. Posisi jantung di atas otak menyebabkan darah kaya oksigen bisa mengalir maksimal ke otak. Aliran ini berpengaruh pada daya pikir seseorang. Karena itu, lakukan sujud dengan tuma’ninah, jangan tergesa gesa agar darah mencukupi kapasitasnya di otak. Postur ini juga menghindarkan gangguan wasir. Khusus bagi wanita, baik rukuk maupun sujud memiliki manfaat luar biasa bagi kesuburan dan kesehatan organ kewanitaan.

DUDUK
Manfaat: Saat iftirosy (tahiyyat awal), kita bertumpu pada pangkal paha yang terhubung dengan syaraf nervus Ischiadius. Posisi ini menghindarkan nyeri pada pangkal paha yang sering menyebabkan penderitanya tak mampu berjalan. Duduk tawarruk (tahiyyat akhir) sangat baik bagi pria sebab tumit menekan aliran kandung kemih (urethra), kelenjar kelamin pria (prostata) dan saluran vas deferens. Jika dilakukan. dengan benar, postur irfi mencegah impotensi. Variasi posisi telapak kaki pada iftirosy dan tawarruk menyebabkan seluruh otot tungkai turut meregang dan kemudian relaks kembali. Gerak dan tekanan harmonis inilah yang menjaga. Kelenturan dan kekuatan organ-organ gerak kita.

SALAM
Manfaat: Relaksasi otot sekitar leher dan kepala menyempurnakan aliran darah di kepala. Gerakan ini mencegah sakit kepala dan menjaga kekencangan kulit wajah. BERIBADAH secara, kontinyu bukan saja menyuburkan iman, tetapi mempercantik diri wanita luar dan dalam.



PACU KECERDASAN
Gerakan sujud dalam salat tergolong unik. Falsafahnya adalah manusia menundukkan diri serendah-rendahnya, bahkan lebih rendah dari pantatnya sendiri. Dari sudut pandang ilmu psikoneuroimunologi (ilmu mengenai kekebalan tubuh dari sudut pandang psikologis) yang didalami Prof . Sholeh, gerakan ini mengantar manusia pada derajat setinggi-tingginya. Mengapa? Dengan melakukan gerakan sujud secara rutin, pembuluh darah di otak terlatih untuk menerima banyak pasokan darah. Pada saat sujud, posisi jantung berada di atas kepala yang memungkinkan darah mengalir maksimal ke otak. Itu artinya, otak mendapatkan pasokan darah kaya oksigen yang memacu kerja sel-selnya. Dengan kata lain, sujud yang tumakninah dan kontinyu dapat memacu kecerdasan. Risetnya telah mendapat pengakuan dari Harvard Universitry , AS. Bahkan seorang dokter berkebangsaan Amerika yang tak dikenalnya menyatakan masuk Islam setelah diam-diam melakukan riset pengembangan khusus mengenai gerakan sujud.

PERINDAH POSTUR
Gerakan-gerakan dalam salat mirip yoga atau peregangan (stretching) . Intinya untuk melenturkan tubuh dan melancarkan peredaran darah. Keunggulan salat dibandingkan gerakan lainnya adalah salat menggerakan anggota tubuh lebih banyak, termasuk jari kaki dan tangan. Sujud adalah latihan kekuatan untuk otot tertentu, termasuk otot dada. Saat sujud, beban tubuh bagian atas ditumpukan pada lengan hingga telapak tangan. Saat inilah kontraksi terjadi pada otot dada, bagian tubuh yang menjadi kebanggaan wanita. Payudara tak hanya menjadi lebih indah bentuknya tetapi juga memperbaiki fungsi kelenjar air susu di dalamnya.

MUDAHKAN PERSALINAN
Masih dalam pose sujud, manfaat lain bisa dinikmati kaum hawa. Saat pinggul dan pinggang terangkat melampaui kepala dan dada, otot-otot perut (rectus abdominis dan obliquus abdominis externus) berkontraksi penuh. Kondisi ini melatih organ di sekitar perut untuk mengejan lebih dalam dan lama. Ini menguntungkan wanita karena dalam persalinan dibutuhkan pernapasan yang baik dan kemampuan mengejan yang mencukupi. Bila, otot perut telah berkembang menjadi lebih besar dan kuat, maka secara alami ia justru lebih elastis. Kebiasaan sujud menyebabkan tubuh dapat mengembalikan serta mempertahankan organ-organ perut pada tempatnya kembali (fiksasi).

PERBAIKI KESUBURAN
Setelah sujud adalah gerakan duduk. Dalam salat ada dua macam sikap duduk, yaitu duduk iftirosy (tahiyyat awal) dan duduk tawarruk (tahiyyat akhir). Yang terpenting adalah turut berkontraksinya otot-otot daerah perineum. Bagi wanita, inilah daerah paling terlindung karena terdapat tiga lubang, yaitu liang persenggamaan, dubur untuk melepas kotoran, dan saluran kemih.
Saat duduk tawarruk, tumit kaki kiri harus menekan daerah perineum. Punggung kaki harus diletakkan di atas telapak kaki kiri dan tumit kaki kanan harus menekan pangkal paha kanan. Pada posisi! ini tumit kaki kiri akan memijit dan menekan daerah perineum. Tekanan lembut inilah yang memperbaiki organ reproduksi di daerah perineum.



Baca Juga:
Wudu 






Dikutip dari "Blognya Cak Sam”

Selasa, 07 Februari 2012

KANKER CERVIX


Etiologi
Penyebab utamanya adalah Human Papiloma Virus (HPV) tipe 16 dan 18. Faktor resikonya adalah:
-      Insiden tinggi pada mereka yang sudah menikah
-      Koitus pertama kali pada usia muda (<16 tahun)
-      Jarak persalinan terlalu dekat
-      Kebersihan seksual yang rendah
-      Sering bergonta ganti pasangan
-      Sering ditemukan pada suaminya yang belum di sirkum sisi
-      Kebiasaan merokok dan meminum alkohol


Deteksi Dini
Deteksi dini kanker serviks ini adalah melakukan skrining secara teratur satu tahun sekali (bagi yang sudah menikah) untuk mengetahui lesi prekanker.skrining yang dilakukan adalah antara lain:
-      Pap smear
-      Inspeksi visual dengan asam asetat (VIA)
-      Lugol’s iodine
-      HPV – hybrid capture


Cara Melakukan Pap Smear
         Persiapan
Spekulum terdiri dari dua daun yang dimasukkan dalam keadaan tertutup dan kemudian dibuka dengan menekan mekanisme pegangannya. Dinding vagina dipisahkan oleh kedua daun spekulum, sehingga dapat tercapai visualisasi vagina dan serviks secara memadai.
Spekulum direndam dengan air hangat dengan tujuan agar menyamakan dengan suhu tubuh pasien.

         Teknik
Pemeriksa menggunakan jari telunjuk dan tengah tangan kiri untuk memisahkan labia dan menekan perineum.
Spekulum (masih tertutup) dipegang dengan tangan kanan dimasukkan secara miring dengan perlahan-lahan kedalam introitus diatas jari-jari tangan kiri.


         Inspeksi Serviks
Spekulum dimasukkan sejauh mungkin kedalam vagina. Jika spekulum sudah dimasukkan, spekulum diputar keposisi transversal dengan pegangannya sekarang mengarah ke bawah dan dibuka dengan perlahan-lahan. Dengan daun-daun terbuka, dinding vagina dan serviks dapat divisualisasikan. Serviks harus berada di dalam daun-daun spekulum.

         Apusan Pap Smear
Diperoleh dengan memakai spatula kayu yang dimasukkan melalui spekulum. Ujung spatula yang lebih panjang dimasukkan kedalam orifisium eksterna serviks. Spatula kemudian diputar 360 derajat sambil mengerok sel-sel dari orifisium eksterna serviks.

Hasil kemudian dihapuskan diatas slide kaca dan difiksasi baik dengan memasukkannya kedalam larutan yang mengandung campuran sama banyak 95% metil alkohol dan eter atau dengan menyemprotkan fiksasi yang mengering dengan cepat.


Diagnosis
Gejala kanker cerviks:
-      keputihan yang semakin lama semakin berbau busuk
-      Perdarahan pada saat koitus (perdarahan kontak)
-      Perdarahan di luar koitus (perdarahan spontan)
-      Anemia
-      Rasa nyeri

Stage kanker serviks menurut metode TNM (Tumor, Lipnod, Metastasis):
Tis      : karsinoma in situ (karsinoma preinvasif)
T1      : kanker terbatas pada serviks uteri
T2      : invasi kanker melebihi uterus, tetapi belum mencapai dinding pelvis atau belum menginvasi sepertiga bawah vagina
T3      : kanker ekspansi ke dinding pelvis dan atau mengenai sepertiga vagina dan atau menimbulkan hidronefrosis atau gagal ginjal
T4      : kanker menginvasi mukosa buli-buli atau rektum dan atau melebihi pelvis minor

N0      : tanpa metastasis ke kelenjar limf regional
N1      : dengan metastasis ke kelenjar limf regional

M0     : tanpa metastasi jauh
M1     : dengan metastasis jauh


Penatalaksanaan
         Pada tingkat klinis (KIS) tidak dibenarkan dilakukan elektrokoagulasi, bedah krio atau dengan sinar laser, kecuali bila yang menangani seorang ahli dan penderita masih muda dan belum memiliki anak. Bila penderita cukup tua atau sudah memiliki cukup anak, dapat dilakukan histerektomi sederhana agar penyakit tidak kambuh.
         Pada tingkat klinik 1a, penanganan dilakukan seperti pada penanganan KIS.
         Pada klinik 1b, 1b occ, dan 2a dilakukan histerektomi radikal dengan limfadenektomi panggul. Pasca bedah dilakukan penyinaran.
         Pada tingkat 2b, 3, dan 4 tidak dibenarkan dilakukan tindakan bedah, untuk ini primer adalah radioterapi. Sebaiknya kasus dengan karsinoma serviks secepatnya dikirim ke pusat penanganan kanker, dimana tempat berkumpulnya para pakar onkologi yang berpengalaman dan tersedia sarana yang lengkap.


Komplikasi
Kegagalan faal ginjal (CNF= Chronic Renal Failure) terjadi akibat infiltrasi tumor ke ureter sebelum memasuki kandung kemih, yang menyebabkan obstruksi total.


Prognosa
Menurut Angka Ketahanan Hidup (AKH) 5 tahun:
-      stage 0: hampir 100 persen
-      stage 1: 70-85 persen
-      stage 2: 40-60 persen
-      stage 3: 30-40 persen
-      stage 4: < 10 persen



Sumber : 
  • Ilmu Kandungan. ed: 2, cet 7. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo, 2009.
  • Buku Ajar Patologi Robbins. ed: 7. Jakarta: EGC, 2007.
 

ARTHRITIS GOUT


Arthritis Gouth (Asam Urat) merupakan kelompok penyakit heterogen sebagai akibat deposisi kristal monosodium urat (MSU) pada jaringan atau akibat dari supersaturasi asam urat di dalam cairan ekstraselular.


Patogenesis
Onset serangan gout akut berhubungan dengan perubahan kadar asam urat serum, meningkat ataupun menurun.
Penurunan urat serum dapat mencetuskan pelepasan kristal monosodium urat dari depositnya.
Peradangan ataupun inflamasi merupakan reaksi penting pada kasus ini, terutama pada kasus akut. Reaksi ini merupakan reaksi pertahanan tubuh non spesifik untuk menghindari kerusakan jaringan akibat agen penyebab. Tujuan dari proses inflamasi:
1.    Menetralisir dan menghancurkan gen penyebab. 
2.    Mencegah perluasan agen penyebab ke jaringan yang lebih luas.
 
Peradangan pada arthritis gout akut adalah akibat penumpukan agen penyebab yaitu kristal MSU pada sendi. Mekanismenya masih idiopatik. Hal ini diduga oleh peranan mediator kimia dan selular.


Manifestasi Klinik
1.    Stadium Arthritis Gout Akut
o   Sangat akut, timbul sangat cepat dalam waktu singkat.
o   Keluhan utama: nyeri, bengkak, terasa hangat, merah dengan gejala sistemik berupa demam, menggigil dan merasa lelah.
o   Faktor pencetus: trauma lokal, diet tinggi purin (kacang-kacangan, rempelo dll), kelelahan fisik, stres, diuretik
o   Penurunan asam urat secara mendadak dengan allopurinol atau obat urikosurik dapat menyebabkan kekambuhan.
2.    Stadium Interkritikal
Stadium ini merupakan kelanjutan dari stadium akut dimana terjadi periode interkritikal asimptomatik.

3.    Stadium Arthritis Gout Menahun
Stadium ini umumnya pada pasien yang mengobati sendirisehingga dala waktu lama tidak berobat secara teratur pada dokter. Pada stadium ini kadang-kadang juga sering dijumpain batu saluran kemih hingga penyakit ginjal menahun. Stadium ini biasanya disertai dengan tofu yang banyak. Tofu ini sering pecah dan sulit sembuh dengan obat. Lokasi tofi yang sering:
-      Olekranon
-      Metatarsal phalangeal 1 (MTP 1)
-      Tendon achiles
               -      Jari tangan


Diagnosa
o   Riwayat inflamasi klasik arthritis monoartikuler pada sendi MTP 1
o   Diikuti oleh stadium interkritikal dimana bebas simptom
o   Resdusi sinovitas yang cepat dengan pengobatan kolkisin
o   Hiperurisemia : laki-laki= 3,4 – 7,0 ; perempuan= 2,7 – 5,7
Sebelumnya minta pasien untuk puasa 10-12 jam, air putih boleh diminum selama puasa.


Penatalaksanaan
Secara umum penanganan arthritis gout adalah memberikan edukasi, pengaturan diet, istirahat sendi dan pengobatan.
Pengobatan arthritis gout akut bertujuan menghilangkan keluhan nyeri sendi dan peradangan dengan obat-obat:
-      Kolkisin
o   Sediaan 0,5 mg
o   Untuk awal, minum 2 tablet (1 mg)
o   1-2 jam kemudian, minum 1 tablet (0,5 mg) hingga nyeri hilang
o   Maksimal 8 mg/ hari =16 tablet
o   Kolkisin ama pada pasien dengan gangguan ginjal
-      OAINS (indometasin)
Dosis: 150-200 mg/ hari selama 2-3 hari, kemudian dilanjutkan 75-100 mg/ hari sampai minggu berikutnya atau sampai nyeri atau peradangan berkurang.
Obat penurun asam urat seperti allopurinol atau obat urikosurik tidak boleh diberikan pada stadium akut. Namun pada pasien yang telah rutin mendapatkan obat penurun asam urat, sebaiknya tetap diberikan.
Pemberian alopurinol dengan dosis tunggal 300 mg/ hari.
Pada pasien dengan gangguan ginjal, dosis per hari 100 mg.

Baca Juga:
ANALGESIK-ANTIPIRETIK, ANALGESIK ANTI-INFLAMASI NONSTEROID DAN OBAT GANGGUAN SENDI LAINNYA 


Sumber: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam FK UI Edisi IV